• Beranda
  • Penyakit
  • Penyebab Orang Suka Menimbun Barang yang Tidak Dibutuhkan (Hoarding Disorder)

Penyebab Orang Suka Menimbun Barang yang Tidak Dibutuhkan (Hoarding Disorder)

Penyebab Orang Suka Menimbun Barang yang Tidak Dibutuhkan (Hoarding Disorder)
Credits: Freepik

Bagikan :


Perilaku menimbun barang-barang yang tidak dibutuhkan dan tidak memiliki nilai jual termasuk gangguan mental. Gangguan ini sering dikenal dengan istilah hoarding disorder.

Gangguan ini tidak hanya membuat ruangan atau rumah menjadi kacau, namun juga menyebabkan kesehatan mental yang serius. Orang yang memiliki gangguan penimbunan barang mungkin merasakan stres dan kecemasan parah dalam hubungan sosial dan kehidupan sehari-hari.

 

Hoarding Disorder Termasuk Gangguan Kecemasan

Sebelumnya menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), hoarding disorder diklasifikasikan sebagai subtipe dari gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Namun, dalam DSM-5 (DSM edisi kelima yang merupakan edisi terbaru), gangguan penimbunan ini diakui sebagai gangguan tersendiri dalam spektrum gangguan kecemasan

Meskipun ada persamaan antara gangguan penimbunan dengan OCD, seperti pola pikiran obsesif dan perilaku kompulsif, namun hoarding disorder memiliki kecenderungan akan kecemasan dan ciri-ciri lain yang membuatnya berbeda.

Gangguan penimbunan juga berbeda dengan orang yang gemar mengoleksi benda. Kegemaran mengoleksi benda tidak menyebabkan dampak negatif pada kehidupan sehari-hari. Benda yang dikumpulkan atau dikoleksi juga diatur sedemikian rupa sehingga memiliki kondisi yang tetap baik.

 

Baca Juga: Dampak Gangguan Kecemasan (Anxiety) pada Kondisi Fisik

 

Penyebab dan Faktor Risiko Hoarding Disorder

Penyebab pasti hoarding disorder tidak sepenuhnya dipahami. Para peneliti percaya bahwa kecenderungan gangguan penimbunan barang ini muncul dalam keluarga yang memiliki riwayat gangguan serupa atau gangguan mental lainnya.

Peristiwa hidup yang penuh tekanan seperti kematian orang yang dicintai serta perubahan besar dalam kehidupan juga dapat memperburuk gejala penimbunan atau memicu perilaku penimbunan barang. Seseorang mungkin merasakan keterikatan dengan benda-benda yang terus mengingatkan pada peristiwa atau orang yang dicintai yang telah meninggalkannya. Itulah mengapa sulit bagi seseorang tersebut untuk melepas dan membuang barang-barang dan terus ditimbun walau barang tersebut sudah rusak atau tidak memiliki nilai jual.

 

Baca Juga: Seringkali Mengalami Kecemasan? Yuk Coba Latihan Pernapasan Ini

 

Kepribadian tertentu

Beberapa orang memiliki hoarding disorder karena kepribadian tertentu, seperti kesulitan dalam mengambil keputusan terhadap barang yang harus disimpan atau dibuang atau perasaan tertekan saat harus memutuskan untuk menyimpan atau membuang suatu barang.

Masalah konsentrasi dan perhatian juga memengaruhi kemampuan untuk mengorganisasi dan membersihkan rumah. Yang dapat menyebabkan penumpukan barang dan kekacauan yang makin buruk.

Dalam hal ini biasanya dokter akan memanfaatkan terapi perilaku kognitif (CBT) untuk membantu agar bisa fokus dan belajar keterampilan pengambilan keputusan mana yang harus dibuang atau disimpan, serta pengorganisasian barang.

 

Kondisi mental dan kesehatan lainnya

Pada beberapa kasus, hoarding disorder dipicu oleh kondisi mental lain seperti perilaku obsesif kompulsif (OCD), ADHD dan juga depresi. Kondisi kesehatan seperti trauma otak, perilaku belanja impulsif, ketidakmampuan menghindari barang gratis, penyalahgunaan alkohol dan sindrom Prader-Wili juga dapat memicu hoarding disorder.

Perilaku menimbun barang ini bukanlah sesuatu yang sehat untuk dipertahankan. Apabila Anda menyadari adanya tanda-tanda sedang menimbun barang yang tidak dibutuhkan dan kesulitan akan memilah serta membuang barang tersebut, atau kecemasan saat harus membuang suatu barang, maka sebaiknya kunjungi dan periksakan diri ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!